Langkah Mengatur Keuangan Food Truck Supaya Masih Untung

Miliki food truck itu https://issuu.com/karoserifoodtruck1 heboh sekali.

Miliki food truck itu heboh sekali. Dapat keliling kota, membawa situasi marak, berjumpa banyak konsumen, dan berjualan makanan sedap yang membuat orang kembali lagi. Namun ada satu soal yang kerap buat pusing beberapa owner food truck: keuangan.
Banyak food truck tidak berhasil tidak dikarenakan makanannya gak sedap, namun karena aliran kas amburadul. Uang masuk serta keluar gak terang, modal habis sebelumnya kembali, hingga selanjutnya usaha berhenti di tengah-tengah jalan. Nach, biar food truck kamu masih cuan, kamu mesti pinter-pinter mengatur keuangan.
Yok, kita bicarakan beberapa langkah praktisnya.

  1. Pisah Uang Usaha dan Uang Personal

Kekeliruan umum beberapa pelaksana upaya kecil, tergolong food truck, yakni mengombinasikan uang individu dengan uang usaha. Selanjutnya, tidak pernah terang berapakah sesungguhnya keuntungan yang didapatkan.

Pemecahan:
• Buat rekening pribadi untuk usaha food truck.
• Jangan dulunya pernah ambil uang usaha guna keperluan individu tanpa ada catatan.
• Gaji diri pribadi dengan nominal masih tetap, jangan mengasal mengambil dari kas.
Dengan demikian, keuangan food truck lebih rapi serta ringan diawasi.

  1. Tulis Semuanya Penghasilan dan Pengeluaran

Sekecil apa pun itu bisnis, tulis. Membeli gas, membeli bahan, bayar parkir, sampai membeli kantong plastik haruslah tetap masuk catatan.

Pakai:
• Buku kas manual.
• Spreadsheet Excel/Google Sheet.
• Aplikasi akuntansi simpel (banyak yang gratis).
Bila semua tertera, kamu dapat tahu:
• Menu yang mana terlaku.
• Pengeluaran paling besar tiap-tiap bulan ada di mana.
• Berapa keuntungan bersih yang serius masuk.

  1. Kalkulasi HPP dengan Betul

Harga Inti Produksi (HPP) ialah modal dasar buat buat satu menu. Bila HPP tidak dihitung, bisa jadi kamu jual rugi tiada sadar.

Contoh: Burger.
• Roti: Rp3.000
• Daging: Rp8.000
• Sayur dan topping: Rp2.000
• Saus: Rp1.000
• Kemasan: Rp1.000
Keseluruhan HPP = Rp15.000.
Jika dipasarkan Rp18.000, margin sekedar Rp3.000. Itu belum tergolong listrik, gas, bensin, dan tenaga kerja . Maka, pastini nilai jual sudah nutupin seluruh cost.

  1. Kontrol Ongkos Operasional

Food truck miliki ongkos operasional teratur, semisalnya:

• Bahan baku.
• Gas/listrik.
• Bahan bakar kendaraan.
• Gaji awak.
• Parkir atau ijin area.
Jika gak diatur, ongkos ini dapat makan keuntungan besar. Metode menyelesaikannya:
• Cari vendor bahan baku yang konstan serta tambah murah.
• Beli dalam skala besar agar bisa potongan harga.
• Efisiensi pemakaian listrik/gas.
• Pilih posisi berjualan yang ramai namun cost sewa tidak mencekik.

  1. Buat Budget Bulanan

Jangan mengasal jalan. Tiap bulan, membikin bujet:

• Berapa modal berbelanja bahan.
• Berapa ongkos bensin serta operasional.
• Target pemasaran berapakah.
Dengan demikian, kamu dapat lebih disiplin serta tidak kalap berbelanja bahan yang gak butuh.

  1. Taruh Dana Kritis Usaha

Namanya usaha, jelas ada saat ramai serta sepi. Musim penghujan, moment gagal, atau kendaraan rusak dapat buat pemasaran anjlok.

Maka dari itu, wajib mempunyai dana kritis usaha, sekurang-kurangnya 10-20% dari keuntungan bulanan. Dana ini dapat digunakan buat:
• Perbaikan kendaraan.
• Perawatan mesin.
• Tutup cost operasional waktu pemasaran sepi.

  1. Kalkulasi BEP (Break Even Point)

BEP ialah titik kembali modal. Contohnya:

• Investasi food truck Rp200 juta.
• Laba bersih perbulan Rp10 juta.
Berarti diperlukan 20 bulan (kira-kira satu tahun delapan bulan) buat kembali modal. Dengan mengalkulasi BEP, kamu dapat punyai obyek realitas serta trik buat memercepat kembali modal.

  1. Mengatur Kontan Flow Harian

Food truck kebanyakan negosiasi harian kontan atau QRIS. Nach, mengatur jalurnya:

• Setoran harian ke rekening usaha.
• Jangan taruh kontan terlalu kebanyakan di laci.
• Catat setiap hari agar gak ada uang "lenyap tidak tahu ke mana".
Jika arus kas harian rapi, kamu lebih enteng kontrol usaha periode panjang.

  1. Tidak boleh Lupa Pajak serta Ijin

Banyak pelaksana food truck lupa soal ini. Walau sebenarnya bila hingga sampai ada pengecekan, dapat menjadi permasalahan serius. Sekurang-kurangnya, persiapkan:

• Izin usaha (NIB, PIRT, atau halal kalaupun perlu).
• Catat omzet untuk kalkulasi pajak.
Bila semua legal, usaha semakin aman dan dapat turut moment-event besar tanpa ada sulit.

  1. Investasikan Kembali Keuntungan

Kekeliruan pemula: seluruh keuntungan digunakan buat konsumsi individu. Meski sebenarnya, bila ingin food truck berkembang, reinvestasi itu penting.

Contoh reinvestasi:
• Upgrade perabotan dapur.
• Tambah menu anyar.
• Perbaiki rancangan food truck agar lebih semakin menarik.
• Tambah armada apabila sudah konstan.
Dengan reinvestasi, usaha kamu gak jalan pada tempat, tetapi terus tumbuh.
Ringkasan
Mengurus keuangan food truck itu dibutuhkan disiplin tambahan. Namun kalaupun dijalankan {} betul, usaha kamu dapat konstan, https://issuu.com/karoserifoodtruck1 berkembang, dan keuntungan konsisten.
Ingat dasarnya:
• Pisahkan uang individu serta usaha.
• Catat semua negosiasi.
• Hitung HPP dan kontrol ongkos operasional.
• Siapkan dana genting.
• Reinvestasikan keuntungan.
Bila seluruhnya dikerjakan, food truck kamu tidak hanya ramai pelanggan, namun juga sehat keuangan. Dan yang terpenting: usaha terus cuan!


freyacarrillo

4 Blog indlæg

Kommentarer